Senin, 22 April 2013

ITB dan GAME


Bagi anak TPB, kebanyakan yang dari daerah di luar Jawa, game ini seperti racun yang harus dihindari. Saya pun masih ingat ketika baru saja menjadi mahasiswa, begitu rajinnya kuliah. Pagi kuliah, istirahat ke perpustakaan, kuliah lagi, jam 5 sore pulang. Besoknya begitu juga. Dan seterusnya. Sampai pada suatu saat, pencerahan itu datang :D
Pertama kali mengenal dunia GAME yah di ITB ini. Waktu itu game PC memang sedang booming. Kebanyakan anak TPB, yang mungkin dalam bahasa sekarang bisa dibilang galau, terlihat seperti robot-robot yang lalu-lalang kesana-kemari. Itu sih biasa. Pemandangan jam 11.00 dan 13.00 di seantero ITB penuh dengan newbie (anak TPB) :D

Tapi intinya bukan itu. Bahwa ketika masuk dunia kuliah, apalagi di ITB, anda mengenal yang namanya GAME, entah itu game PC ataupun online, itu hal yang baik. Bisa dibilang you're a katrok kalo belum pernah nyentuh yang namanya game. Benar, bahwa tujuan awal ke ITB itu untuk belajar. Inilah masalah kebanyakan anak muda Indonesia yang kejeblos di ITB.

Pertama, menganggap belajar itu hanya kuliah. Tujuan kita itu untuk belajar kan? Iya kan? Oke. Lalu belajar itu apa? Oops santai. Tidak perlu manggil KBBI, cukup dirimu saja yang terjemahkan artinya didalam kepala. Belajar itu mengalami sesuatu. Experience. Kalau yang kita tahu selama menjadi mahasiswa adalah kuliah dan kuliah, jangan heran kalau sebagian besar orang saat ini ingin menjadi robot.

Kedua, minim inisiatif memimpin. Bagi kawan-kawan yang suka game strategi, entah itu dotA, Earth of Empire, Football Manager, Empire Total War, dan sebagainya, saya yakin bahwa mereka telah belajar menjadi seorang LEADER. Untuk memenangkan peperangan, maka pemain harus menyatukan semua faksi-faksi atau clan yang ada. Caranya ya harus ditaklukkan lalu bangun peradaban disana. Bayangkan, dalam situasi peperangan, negara macam apa yang tidak memiliki pemimpin?

Ketiga, minim inovasi. Bayangkan dalam suatu negara, yang ada hanya SDA dengan masyarakat yang tidak terdidik. Dalam game, ketika mengambil kontrol atas suatu negara, sebagai Leader anda diberi kesempatan untuk berstrategi. Untuk membangun tank, apakah hanya dibutuhkan besi? Inilah seni dari bermain game, karena otak kita diputar dan terus berputar untuk mengembangkan diri. Inovasi.

Bermain GAME memberi kesempatan bagi kita untuk belajar. Itu saja. Bahwa ada orang yang kuliahnya berantakan karena game, itu namanya "sayang sekali."

Percayalah, ITB itu kampus untuk membentuk watak dan kepribadian. Itu pun kalau kita mau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar