Senin, 22 April 2013

some story

A : Kenapa sih mesti ITB?
Selintas pertanyaan diatas mungkin timbul dalam benak para siswa yang akan atau sudah lulus dari SMA (sebenarnya ada pertanyaan anekdot juga sih dari kawan2 yang kuliah diluar ITB :D). Ada pandangan stereotip bahwa ITB diisi oleh makhluk-makhluk misterius nan jenius bahkan "gila" hehe. Dosennya killer, mahasiswanya "gila", fasilitasnya high standard, dan masih banyak lagi.
Tapi jika ditelusuri lebih dalam lagi (tentunya kalo sudah mejadi mahasiswa ITB) ternyata selain beruntung memperoleh hak pendidikan tinggi, di ITB dijumpai hal-hal yang tiada duanya diseluruh dunia ini... penasaran?? (krik krik, biasa aja kali.. hehe). Nah berikut hal yang bisa dijumpai diseantero kampus Ganesha (ITB)
1. Dari Sabang sampai Merauke punya "duta" sebagai mahasiswa di ITB
Mau buktinya??? well, Dari Aceh ada Unit Kebudayaan Aceh, dari Jakarta ada Uit Kebudayaan Betawi, Sulawesi ada Unit Kesenian Sulawesi Selatan, dari Papua ada Unit Kebudayaan Irian dan masih banyak lagi unit kesenian/kebudayaan yang lain. Intinya keberagaman menjadi bagian integral dalam kehidupan kampus ITB.
2. Plaza Widya Nusantara
Plaza Widya Nusantara adalah sebuah tempat yang bibangun ditengah-tengah kampus Ganesha, yang menjadi pemacu semangat karena berisi empat hal yang meng'establish' ITB. Salah satunya "supaya kehidupan kampus ini membentuk watak dan kepribadian"... wah dalam euy :D Intinya di kampus ini watak dan kepribadian sebagai insan akademis benar-benar dibentuk.
3. Unit dan Himpunan
Well, seperti disebutin dalam poin pertama, namun kali ini lebih ekstrim lagi. Dari unit, ada 4 unit yang tergabung dalam rumpun Agama, 14 unit dalam rumpun kajian, 22 unit dalam rumpun Seni Budaya, 27 unit dalam rumpun olahraga, dan 8 unit dalam rumpun media.
Untuk Himpunan, ada 27 himpunan jususan se ITB ditambah Keluarga Mahasiswa Seni Rupa dan Keluarga Mahasiswa SBM.
Kesemuanya dikoordinir oleh Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB. Intinya aktualisasi diri di kampus ITB sangat diapresiasi (terutama oleh mahasiswanya :D) baik yang berupa hobbi maupun keprofesian masing-masing jurusan.
4. Sekali teman tetap teman
Ya, itulah semboyan ITB '70 yang menggelora disetiap jiwa insan mahasiswa ITB baik ketika masih dalam dunia kampus dan juga setelah alumni. Motto yang terukir pada prasasti yang juga namanya sama ini memang penuh arti.
Secara keseluruhan, hanya ada sebuah frase yang tepat untuk menggambarkan ITB, dan kalau saya harus menjawab pertanyaan si A maka akan saya jawab :
"Inharmonia Progressio"
Bergerak dalam keselarasan

Kenapa sih mesti ITB?


A : Kenapa sih mesti ITB?
Selintas pertanyaan diatas mungkin timbul dalam benak para siswa yang akan atau sudah lulus dari SMA (sebenarnya ada pertanyaan anekdot juga sih dari kawan2 yang kuliah diluar ITB :D). Ada pandangan stereotip bahwa ITB diisi oleh makhluk-makhluk misterius nan jenius bahkan "gila" hehe. Dosennya killer, mahasiswanya "gila", fasilitasnya high standard, dan masih banyak lagi.
Tapi jika ditelusuri lebih dalam lagi (tentunya kalo sudah mejadi mahasiswa ITB) ternyata selain beruntung memperoleh hak pendidikan tinggi, di ITB dijumpai hal-hal yang tiada duanya diseluruh dunia ini... penasaran?? (krik krik, biasa aja kali.. hehe). Nah berikut hal yang bisa dijumpai diseantero kampus Ganesha (ITB)
1. Dari Sabang sampai Merauke punya "duta" sebagai mahasiswa di ITB
Mau buktinya??? well, Dari Aceh ada Unit Kebudayaan Aceh, dari Jakarta ada Uit Kebudayaan Betawi, Sulawesi ada Unit Kesenian Sulawesi Selatan, dari Papua ada Unit Kebudayaan Irian dan masih banyak lagi unit kesenian/kebudayaan yang lain. Intinya keberagaman menjadi bagian integral dalam kehidupan kampus ITB.
2. Plaza Widya Nusantara
Plaza Widya Nusantara adalah sebuah tempat yang bibangun ditengah-tengah kampus Ganesha, yang menjadi pemacu semangat karena berisi empat hal yang meng'establish' ITB. Salah satunya "supaya kehidupan kampus ini membentuk watak dan kepribadian"... wah dalam euy :D Intinya di kampus ini watak dan kepribadian sebagai insan akademis benar-benar dibentuk.
3. Unit dan Himpunan
Well, seperti disebutin dalam poin pertama, namun kali ini lebih ekstrim lagi. Dari unit, ada 4 unit yang tergabung dalam rumpun Agama, 14 unit dalam rumpun kajian, 22 unit dalam rumpun Seni Budaya, 27 unit dalam rumpun olahraga, dan 8 unit dalam rumpun media.
Untuk Himpunan, ada 27 himpunan jususan se ITB ditambah Keluarga Mahasiswa Seni Rupa dan Keluarga Mahasiswa SBM.
Kesemuanya dikoordinir oleh Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB. Intinya aktualisasi diri di kampus ITB sangat diapresiasi (terutama oleh mahasiswanya :D) baik yang berupa hobbi maupun keprofesian masing-masing jurusan.
4. Sekali teman tetap teman
Ya, itulah semboyan ITB '70 yang menggelora disetiap jiwa insan mahasiswa ITB baik ketika masih dalam dunia kampus dan juga setelah alumni. Motto yang terukir pada prasasti yang juga namanya sama ini memang penuh arti.
Secara keseluruhan, hanya ada sebuah frase yang tepat untuk menggambarkan ITB, dan kalau saya harus menjawab pertanyaan si A maka akan saya jawab :
"Inharmonia Progressio"
Bergerak dalam keselarasan

ITB dan GAME


Bagi anak TPB, kebanyakan yang dari daerah di luar Jawa, game ini seperti racun yang harus dihindari. Saya pun masih ingat ketika baru saja menjadi mahasiswa, begitu rajinnya kuliah. Pagi kuliah, istirahat ke perpustakaan, kuliah lagi, jam 5 sore pulang. Besoknya begitu juga. Dan seterusnya. Sampai pada suatu saat, pencerahan itu datang :D
Pertama kali mengenal dunia GAME yah di ITB ini. Waktu itu game PC memang sedang booming. Kebanyakan anak TPB, yang mungkin dalam bahasa sekarang bisa dibilang galau, terlihat seperti robot-robot yang lalu-lalang kesana-kemari. Itu sih biasa. Pemandangan jam 11.00 dan 13.00 di seantero ITB penuh dengan newbie (anak TPB) :D

Tapi intinya bukan itu. Bahwa ketika masuk dunia kuliah, apalagi di ITB, anda mengenal yang namanya GAME, entah itu game PC ataupun online, itu hal yang baik. Bisa dibilang you're a katrok kalo belum pernah nyentuh yang namanya game. Benar, bahwa tujuan awal ke ITB itu untuk belajar. Inilah masalah kebanyakan anak muda Indonesia yang kejeblos di ITB.

Pertama, menganggap belajar itu hanya kuliah. Tujuan kita itu untuk belajar kan? Iya kan? Oke. Lalu belajar itu apa? Oops santai. Tidak perlu manggil KBBI, cukup dirimu saja yang terjemahkan artinya didalam kepala. Belajar itu mengalami sesuatu. Experience. Kalau yang kita tahu selama menjadi mahasiswa adalah kuliah dan kuliah, jangan heran kalau sebagian besar orang saat ini ingin menjadi robot.

Kedua, minim inisiatif memimpin. Bagi kawan-kawan yang suka game strategi, entah itu dotA, Earth of Empire, Football Manager, Empire Total War, dan sebagainya, saya yakin bahwa mereka telah belajar menjadi seorang LEADER. Untuk memenangkan peperangan, maka pemain harus menyatukan semua faksi-faksi atau clan yang ada. Caranya ya harus ditaklukkan lalu bangun peradaban disana. Bayangkan, dalam situasi peperangan, negara macam apa yang tidak memiliki pemimpin?

Ketiga, minim inovasi. Bayangkan dalam suatu negara, yang ada hanya SDA dengan masyarakat yang tidak terdidik. Dalam game, ketika mengambil kontrol atas suatu negara, sebagai Leader anda diberi kesempatan untuk berstrategi. Untuk membangun tank, apakah hanya dibutuhkan besi? Inilah seni dari bermain game, karena otak kita diputar dan terus berputar untuk mengembangkan diri. Inovasi.

Bermain GAME memberi kesempatan bagi kita untuk belajar. Itu saja. Bahwa ada orang yang kuliahnya berantakan karena game, itu namanya "sayang sekali."

Percayalah, ITB itu kampus untuk membentuk watak dan kepribadian. Itu pun kalau kita mau.

ITB Bukan sekedar mimpi



Semoga mimpimu yang indah itu akan bersinar seterang pelangi.
Sebuah pelangi yang timbul di pancaran air Indonesia tenggelam.
Tahukah Indonesia tenggelam itu dimana???? Indonesia tenggelam tuh di dalem kampus ITB.
Semoga mimpi kalian untuk masuk ITB seindah warna pelangi dalam foto ini. Kalian Pasti bisa.

“Subhanallah, aku masuk ITB...” Ingin sekali aku menangis bahagia ketika ada pengumuman masuk itb dan diterima. Seneng banget tuh rasanya.
Awalnya sih rencananya ikut seleksi masuk ITB itu ‘hanya’ sekedar iseng. Yaudahlah ya, dicoba aja dulu. Kalau keterima alhamdulillah sudah rezeki. Kalau tidak, ya memang belum rezekinya. Apalagi aku juga melamar beasiswa. Ampuh banget tuh kalau coba-coba berhadiah dua. Bisa masuk itb sekaligus dapet beasiswa. Aku daftarnya dulu beasiswa ITB untuk semua. Eh malah dialihkan ke beasiswa bidik misi.
Dulu sebenarnya ngebet banget loh mau ngejar bidik misi. Tapi....................................................... karena selama saya madrasah aliyah, ga pernah tuh dapet peringkat sepuluh besar. terpaksa deh menangis sendu merelakan untuk tidak jadi daftar bidik misi. Administrasi aja sudah gak lolos. Tapi namanya juga rezeki dan sudah ditakdirin Allah, walaupun jalannya lewat daftar beasiswa itb untuk semua toh ‘dibuang’ kembali ke beasiswa bidik misi. Subhanallah........
Intinya : kalau sudah rezeki tidak bakal kemana. Percaya deh sama Allah SWT.
Kata-kata yang selalu ku kenang yaitu, “jika memang itu takdirku, penuhilah”. Cobalah untuk mengejarnya kawan. Mengejar dengan sekuat tenaga. Tanpa sekuat tenaga, ‘tiket’ itu bakalan di dapat oleh yang lain. Bukan dirimu. Berusahalah sepenuh jiwa, bukan setengah-setengah.
Sebenarnya gak kepikiran dapet beasiswa bidik misi, soalnya sudah menyerah terlebih dahulu karena memang terkadang kita harus realistis pada kemampuan kita. Dan kesempatan itu datang malah lewat beasiswa ITB untuk semua. Jadi mau tidak mau harus kerja keras dengan peluang yang ada, yakni beasiswa itb untuk semua dan ‘sedikit’ melupakan beasiswa bidik misi.
Persiapannya tidak semudah membalik tangan loh kalau masuk kampus-kampus besar. harus ekstra keras usahanya. itb termasuk di dalamnya. Tidak semudah membalik tangan. Ya, kalau kamu punya otak jenius ya usaha biasa-biasa aja ya bisa saja masuk itb, tapi ga jamin deh masuk itb. Karena Tuhan itu maha adil, walaupun ga pinter-pinter amat, bisa kok masuk itb.
Allah Tidak akan menyia-nyiakan usaha makhluknya. Walaupun kamu hanya usaha sekecil apapun. Yakinlah bahwa Allah akan memberi kemudahan bagi yang bekerja keras.
Allah tuh lebih suka sama orang yang biasa-biasa aja ataupun kurang pandai namun kerja keras daripada orang jenius namun kerjanya ga sungguh-sungguh. Jika kamu merasa kemampuanmu pas-pasan, maka jalanmu hanya satu. KERJA KERAS dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Aku sejak pertengahan kelas dua sudah mulai belajar soal-soal snmptn. Wuh, sulitnya minta ampun tuh. Padahal baru belajar pelajaran kelas satu, namun aku memaksa diri ini, tubuh ini untuk mulai melangkah. Hanya bermodal pelajaran kelas satu doang mengerjakan soal snmptn. Yahhhhh...
Aku mulai belajar satu soal setiap hari. Bisanya Cuma mengerjakan satu soal ya gak perlu dipaksain untuk mengerjakan sepuluh soal seharinya. Aku menarget setiap hari aku harus bisa mengerjakan satu soal dan harus bener. Tidak lebih. Ini awal aku mulai mencintai pelajaran, biasanya sih bosen banget belajar. Awal melangkah untuk menyukai sesuatu yang dibenci.
Seminggu berlalu, alhamdulillah mulai naik dua sola per hari yang harus bener.
Satu bulan berlalu, lima soal harus bisa mengerjakan dan bener setiap harinya...... Subhanallah..... ga nyangka banget di sela-sela padatnya kegiatan di pondok karena aku memang sedang nyantri dan bacaan setiap harinya kitab kuning,bisa mengerjakan lima soal setiap hari. Inilah kekuatan istikomah, istikomah itu lebih utama daripada mengerjakan soal banyak-banyak namun ga istikomah. Dengan istikomah ini, aku ga perlu tuh menghafal rumus-rumus matematika yang cacig-cacing, rumus asam-basa ataupun rumus fisika semacam gerak lurus dipercepat kek, diperlambat kek.
Dan tiga bulan kemudian, aku bisa menarget setiap hari bisa mengerjakan sepuluh soal campuran pelajaran biologi, kimia, fisika, dan matematika. Terkadang banyak kimianya, terkadang ga ngerjain fisika, tapi yang penting aku harus mengerjakan sepuluh soal dan menjawabnya dengan benar.
Selain itu kamu juga bisa belajar soal-soal stan, nyambi buat mengasah logika kita. Karena dengan logika aku biasanya bisa mengenalogikan rumus-rumus agar mudah di hafal. Hehe... terkadang kita juga harus menghafal rumus juga.
Kan ada suara-suara katanya snmptn dihapus atau bahkan diperkecil kuotanya. Jangan takut!!!!!!!!!!!!!! Usaha kita ga bakal rugi kok, bejo itu diberikan Allah hanya kepada orang-orang yang sudah berusaha. Perasaan aku biasa-biasa aja waktu di kelas, apalagi aku anak madrasah aliyah, namun bejo karena usaha. Jangan lupa berdoa juga, meminta restu ortu. Ibadah juga diperbaiki, kalau bisa salat jamaah tepat waktu. :D
Galaunya jangan lama-lama, InsyaALlah ITB bukan hanya mimpi. ITB adalah kenyataan yang terpisah antara sekarang dan masa depan. Semoga bisa masuk ITB dengan kerja keras kalian...
ITB tidak hanya untuk orang cerdas saja. Tetapi ada kursi juga buat para pekerja keras.
Wujudkan mimpimu dari sekarang,,,,, selamat berusaha.......
Ku tunggu di itb.... jatinangor,,,,, hehe...
Asrama ITB Jatinangor, 18-9-12
syams dan kawan-kawan

Nama Besar, Reputasi, dan Peringkat ITB ??



Sedikit tulisan untuk para alumni, mahasiswa, maupun calon mahasiswa ITB..
Dulu ketika saya baru menjadi mahasiswa ITB, rasanya kebanggaan sebagai mahasiswa ITB terasa begitu besar.. begitu juga teman2 lainnya, bahkan para alumni yang masih merasa bangga menyandang nama besar ITB.. Setiap mahasiswa pasti suka membanding2kan keunggulan setiap kampusnya.. ITB, UGM, dan UI selalu menjadi perbandingan, terutama dalam hal peringkat di level internasional.. Dulu aku sempat terpancing oleh arogansi universitas.. namun aku akhirnya sadar bahwa hal tersebut adalah salah besar.. Tidak ada gunanya membanding2kan perguruan tinggi.. tidak ada gunanya memamerkan lambang ganesha kepada mahasiswa lain.. sebab sejatinya, nama besar dan reputasi perguruan tinggi bukan ditentukan oleh lembaga pemeringkat, bukan oleh media, bukan oleh negara, bukan pula oleh masyarakat.. namun justru ditentukan oleh kualitas mahasiswa dan alumninya.. Pesan saya untuk semua mahasiswa maupun alumni, jangan tunjukkan nama besar ITB dengan peringkat, kualitas dosen, fasilitas kampus, IPK mahasiswanya, dll.. tapi tunjukkanlah dengan dedikasi, kontribusi, dan integritas setiap mahasiswa dan alumninya kelak.. itulah parameter yang mencerminkan kualitas perguruan tinggi yang sesungguhnya.. Selamat Belajar.. Selamat Berkarya.. :)

Udah masuk ITB, terus ngapain? (Tips agar survive dan sukses di ITB)


Halo semuanya!
Pertama-tama saya ingin mengucapkan SELAMAT buat kalian yang sudah diterima di ITB lewat jalur undangan. Buat kalian yang masih menunggu pengumuman SNMPTN, saya doakan semoga kalian semua diterima (amin!). Nah, kalau nantinya tidak diterima, jangan bersedih hati ya! Insya Allah masih ada lain kesempatan :)
Oke,tulisan ini akan saya tujuan buat kalian yang sudah berhasil masuk ITB. Tentunya ada perasaan bangga dan senang yang kalian rasakan bukan? Hal ini pastinya wajar dong, karena masuk ITB itu memang susah. Tapi apa perjuangan kalian sampai disitu saja? Tentu tidak! Bertahan di ITB itu jauh lebih susah loh! Dan sebenarnya banyak sekali hal-hal yang bisa kalian lakukan selama kalian di ITB. Jangan sampai kalian menyesal nantinya, karena penyesalan selalu datang belakangan.
Lantas, apa saja yang harus kalian lakukan supaya bisa survive dan sukses di ITB? Berikut ini adalah sedikit tips dari saya.
1. Belajar sungguh-sungguh!
Ini udah pasti menjadi sesuatu yang mutlak harus kalian lakukan. Saya yakin kalian semua yang berhasil masuk ITB adalah orang-orang pintar, namun untuk bisa bertahan di ITB butuh lebih dari sekedar pintar. Kesungguhan yang luar biasa benar-benar dibutuhkan untuk bisa bertahan menghadapi kerasnya dunia perkuliahan. Dan kalau kalian tidak rajin dan belajar dengan sungguh-sungguh, niscaya kalian akan gagal. Percayalah, sudah banyak yang menjadi korban keganasan ITB, dan ini disebabkan karena mereka malas. Saya tidak ingin kalian seperti mereka.
2. Bergabunglah dengan Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan
Study-oriented itu tidak masalah, yang jadi masalah adalah jika kalian memilih untuk study-oriented only. ITB itu tidak hanya untuk kalian belajar akademik, tapi juga untuk mengembangkan kualitas diri kalian. Jangan cuma jadi mahasiswa yang KUPU-KUPU (Kuliah Pulang Kuliah Pulang). Mungkin kalian akan menjadi orang-orang yang pintar, namun tidak bisa survive setelah lulus nanti. Karena itu, ikutilah Unit Kegiatan Mahasiswa yang jumlahnya sangat banyak di ITB dan kembangkanlah bakat kalian. Jika kalian tidak merasa menemukan bakat kalian, cobalah untuk join dengan sesuatu yang baru yang belum pernah kalian ikuti sebelumnya. Percayalah, pengalaman berada di unit akan sangat berharga. Selain itu setelah kalian masuk jurusan nantinya cobalah untuk aktif di himpunan. Berkegiatan di himpunan akan mengasah wawasan kalian tentang jurusan yang kalian ambil dan juga membentuk kalian menjadi pribadi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Dan yang paling utama adalah jaringan pertemanan, karena kalian akan bisa mengenal banyak orang yang siap membantu kalian jika kalian membutuhkan.
3. Banyak-banyak ikut kepanitiaan dan lomba
Ini sebenarnya masih berhubungan dengan poin kedua. Selain lewat unit dan himpunan, wadah lain buat kalian mengembangkan diri ada di kepanitiaan dan juga lomba-lomba. Banyak banget loh informasi yang ada di ITB tentang kedua hal ini, sayangnya tidak banyak yang mau memanfaatkannya. Cobalah untuk terlibat menjadi panitia acara di ITB ataupun menjadi volunteer di event-event yang ada di Bandung, karena banyak banget manfaatnya buat kalian. Manfaat paling utama adalah menambah perbendaharaan teman kalian. Ini penting banget karena networking akan sangat membantu kita di masa depan nantinya. Selain itu cobalah untuk mengasah kemampuan kalian dalam berbagai kompetisi ataupun konferensi, terutama yang diselenggarakan di luar negeri. Menang kalah urusan belakangan, yang penting kemampuan kalian bisa terasah dan akan membuat kalian semakin percaya diri.
4. Asahlah kemampuan bahasa asing!
Kemampuan akan bahasa asing semakin lama benar-benar dirasa semakin penting. Nah, kalau kalian tidak mempersiapkannya sejak masuk ITB maka kedepannya akan sulit buat kalian untuk bersaing terutama setelah lulus nanti. Kemampuan bahasa asing akan membuat kalian bisa lebih unggul dibanding mahasiswa ITB lainnya. Dan saya menyarankan agar kalian tidak hanya memiliki kemampuan bahasa Inggris namun juga bahasa lainnya seperti Jepang, Korea, Perancis, ataupun Jerman. Siapa tahu nantinya kalian mendapat kesempatan untuk pertukaran pelajar ataupun mengikuti konferensi ke negara-negara tersebut. Jadi, cobalah untuk mempersiapkan hal ini sejak dini. Banyak lho lembaga bahasa asing yang ada di Bandung, jadi manfaatkan kesempatan ini!
5. Carilah beasiswa!
Poin ini bermanfaat untuk kalian yang ingin survive dalam hal biaya perkuliahan. Buat kalian yang belum tahu, banyak sekali beasiswa yang ada di ITB. Sayangnya, lagi-lagi tidak banyak yang memanfaatkannya. Cobalah sering-sering mampir ke Campus Center Barat Lantai Dasar, disana ada kantor Lembaga Kemahasiswaan yang selalu memberikan banyak informasi soal beasiswa. Atau kalian bisa juga mencari lewat internet. Persyaratannya sendiri bermacam-macam, namun semuanya relatif mudah untuk dipenuhi. Sekarang tinggal bergantung kepada kalian, apakah kalian sungguh-sungguh untuk mendapatkan beasiswa atau tidak.
6. Belajar bisnis kecil-kecilan
Well, ini sebenarnya tidak harus kalian lakukan, tapi cukup saya rekomendasikan. Karena kebanyakan mahasiswa adalah anak kost yang budgetnya terbatas, tentunya kita harus melakukan sesuatu agar bisa mendapat pemasukan. Mencari beasiswa adalah sebuah opsi, tapi akan sulit jika prestasi kita pas-pasan. Karena itu cobalah untuk memulai bisnis kecil-kecilan di ITB. Banyak sekali ide yang bisa dikembangkan, seperti berjualan buku, jasa fotokopi, makanan, minuman, dan lain-lain. Mungkin untungnya belum seberapa, tapi ini bisa menjadi titik awal kalian dalam usaha mencari uang sendiri. Dan siapa tahu nantinya kalian bisa menjadi pengusaha sukses :D
Mungkin itu saja tips yang bisa saya berikan. Walaupun sedikit tapi semoga bermanfaat buat kalian yang baru masuk ITB. Tetap semangat dan semoga sukses menjalani kehidupan di ITB!

Kelakuan Mahasiswa ITB

Coba nulis nih tentang 'kelakuan' mahasiswa ITB sampai taun kedua. Ini semua berdasarkan pengalaman dan analisis asik gw yaa. kenapa sampe taun kedua? soalnya gw baru mahasiswa tingkat dua akhir, misalnya nulis ampe TA ntar dikira soktewu lagi haha. so let's begin
  • Mahasiswa Baru! "Gue ITB Nih!" - Tingkat 1 Semester 1 (TPB)
Pasti senengnya ga karuan keterima di ITB, apalagi kalo diterima di Fakultas dambaan. Segala yang berbau ITB di'pake', dari status FB ada ITB-nya, PP FB lambang ganesha, kenal2an sesama ITB (terutama sefakultas) di grup FB ITB, dan ITB2 lainnya. pokoknya masa2 inilah seseorang mahasiswa bisa bangga to the max ama ITB.
Masuk prokm/oskm/inkm, selama seminggu (ga nyampe sih, 5 hari tepatnya) maba bakal nempel banget ama yang namanya Taplok, Keamanan dan Sabuga. apa itu taplok dan keamanan? rahasia hehe. ga seru dong kalo dibocorin. nanti kalian sendiri yang ngalamin kok kalo masukitb (amin). masa2 ini dimana sosialisasi antar Maba mulai kebentuk terutama sesama kelompok nya. dan ini 5 hari paling seru selama 5 hari lain2nya di ITB. ihiiw.
yap, sudah masuk kuliah dan belajar, 3 bulan pertama mahasiswa sangat bersemangat. rajin kuliah, bangun tepat jam 7, tidak cabut kuliah dan makan-tidur teratur. masa2 ini pencapaian tertinggi semasa kuliah di ITB. apalagi punya temen2 baru di Fakultas sama Unit (kalo daftar Unit). waaa serasa dunia itu indah banget. hingga...
memasuki masa2 uts. UTS ini secara rekursif diadakan tiap minggu, tepatnya setiap jumat, dan selesai pas UAS nantinya. loh, ga selesai dong? memang. inilah ITB yang sesungguhnya adek2. masa2 kegelapan dimulai, para korban berjatuhan, bau amis mayat dimana2. haha gak lah, emang di film perang. mahasiswa masa ini bener2 diuji banget ke'mahasiswaan'nya. harus bisa mengatur prioritas kapan saatnya belajar kapan organisasi. mesti kreatif banget manfaatin waktu sebaik2nya. soalnya waktu kosong itu banyak. saat itu pulalah perlahan demi perlahan kejenuhan di ITB meningkat. yang tadinya rajin kuliah jadi cabut2an gara2 belom belajar buat uts jumatnya, biasa bangun jam 7 jadi bablasan gara2 semalemnya lembur belajar, makan-tidur tadinya teratur jadi semerawut sarapan jadi makan siang trus tidur jadi 3 jam doang. dan masih banyak lagi. yang kayak gitu jangan dicontoh ya.
masa2 UAS jengjeng. masa2 sangat berat bagi TPB. biasanya uts tiap minggu, ini uas selangnya seminggu ada berkali2 ujian. yang nilai2nya bagus pada pusing tugas2, yang nilainya2 terancam pada pusing nilai2nya ama tugas2 juga. yang ga punya pacar pada pusing ama pacarnya (loh). super dan serba hectic. disini diuji banget nih endurance nya ama tekanan akademik. apalagi kalo ada tekanan lain dari organisasi. kalo ga kuat mah bisa loncat dari gedung PAU (jangan dilakukan). disini ketauan nih mana deadliner mana nggak. so, sekali lagi, gunakan waktu sebaik2nya.
YEAH LIBURAN! Liburan adalah masa2 yang dinantikan oleh tiap jiwa mahasiswa ITB. terutama untuk mhs tingkat 1, kecendrungan mereka adalah: pameran. selama di kampung halaman selalu pake atribut2 itb, mulai dari jaket, kaos, gantungan kunci, stiker, ampe yang ekstrim pake jaslab itb. ketemu sodara2 sanak famili dengan beratribut pakaian itb itu ada kepuasan tersendiri lho. selain dipandang 'pinter' ama mereka, gampang cari jodoh juga :p (buat yang jomblo seperti...) hihiww. tapi jangan sampe takabur ya adek2. penunjukan identitas boleh2 aja, tapi jangan ampe berlebihan.
  • Mahasiswa kembali bersemangat! - Tingkat 1 Semester 2 (TPB)
Hidup penuh semangat membara. Keinginan meningkatkan IP terbenam dalam dada. Demi Jurusan yang di Puja. itulah sepatah puisi yang melekat di benak para mhs semester 2 TPB (Awal-awal). namun jangan salah, pelajarannya lebih sulit dibanding smester 1. semester 1 kebanyakan mereview materi2 dari sma. semester 2 inilah dimana cacing2 integral gentayangan, rumus2 flux fisika dimana2, dan cairan asam-basa kimia berceceran. tapi jangan takut, kalo semua ini dijalanin dengan benar pasti bisa. rajin aja kuliah dan memperahtikan dosen di depan. catet kalo bisa apa yang diajarin dosen. ga ngerti? jangan lupa you're never walk alone. masih banyak temen2mu yang jago. belajar lah bareng2 ama temen. ga jaman lagi belajar sendirian ansos. got it?
Galau jurusan mau masuk jurusan apa. lumrah banget mahasiswa semester 2 tpb buat galau urusan ginian. galau meningkat jika IP masih pas2an buat masuk jurusan yg dipengenin tapi saingannya tinggi. sekedar info, penjurusan itu ada 3x kuesioner. pertama saat daftar ulang itb pertama kali, kedua saat tengah2 semester 1 (CMIIW) dan yang ketiga saat tengah2 semester 2. kalo ga ngisi kuesioner 3, yang diambil kuesioner 2. kalo ga ngisi kuesioner 3 ama 2, yg diambil kuesioner 1. kalo ga ngisi tiga2nya bakal dipilihin jurusannya. so, concern banget ya nanti kalo udah masalah kuesioner jurusan. galau jurusan ini selain gara2 IP, bisa jadi gara2 keterbukaan wawasan kita ama jurusan2 lain. misalnya tadi kita mau ambil perminyakan, eh tau geofisika itu bagus juga kita jadi pengen pilih geofisika. jurusan apapun di ITB semuanya bagus2, tergantung niat dan usaha kita buat jalaninnya nanti. konsekuensi berlaku ya.
unuk urusan UTS sama UAS hampir sama seperti smester 1. bedanya cuma ya itu tadi, pelajarannya menyulit.
KETERIMA DI JURUSAN YANG DIPENGENIN! selamat anda beruntung! semuanya ribut saling tanya masuk jurusan mana. ampe2 'masuk jurusan apa lo?' jadi trending topic di ITB. ga bingung lagi kalo ditanya temen dari nonITB atau keluarga. semua sekarang udah jelas. Aku jurusan xx taun yy. leganya. tapi bagi yang keterima di jurusan yang ga dipengenin jangan berkecil hati ya. banyak kok yang akhirnya bersyukur keterima di jurusan ini pas tau jurusan yg dulu dipengeninnya ternyata lebih susah pelajarannya. dibalik peristiwa itu pasti ada hikmahnya ;) jadi syukuri apa yang kalian dapat yaa.
LIBURAN LAGI. eits liburan ini beda ama liburan sebelumnya. selain lebih lama waktunya, ga salah lagi para jebolan2 TPB ini pasti kebanyakan pada ikut kepanitiaan prokm/oskm/inkm. ya selain pengen berinteraksi ama junior2 baru, disuruh fakultas, dan bisa nyari kecengan baru ;)
  • Balada OSJUR dan IP terjun - Tingkat 2 Semester 3
Selamat datang di ITB yang sesungguhnya. Jadwal kuliah yang sangat sangat random tidak beraturan, serta tugas2 kuliah yang secara acak muncul tiba2 dan tentu saja, osjur (ospek jurusan). Ritme yang 180 derajat berubah dari TPB ke jurusan membuat mahasiswa harus beradaptasi lagi dengan ritme barunya.
"Duh gw osjur nih" menjadi trending topic di kalangan mahasiswa tingkat 2 semester 1. masa2 ini mhs akan melekat dengan jarkom, kumpul, interaksi, nametag, agitasi, dll. osjur untuk tiap2 himpunan mahasiswa beragam. ada yang santai, serius, keras, dan bahkan sangat keras seperti contoh: HMT Tambang, HMTG GEA (Geologi), HMM Mesin, dll. namun jangan takut dulu, ini semua bermanfaat buat kita kok. semua yang diterapkan ada esensi yang kita dapet. dijamin, abis tahap osjur ini selain kita nanti punya himpunan, berjahim (berjaket himpunan), softskill kita juga terlatih dan berguna banget buat organisasi selanjutnya. kita juga bakal punya keluarga baru di jurusan :) otomatis kerasa banget kekompakannya.
Mari aktif di organisasi. mhs masa ini semangat sekali untuk organisasi. baik di himpunan atau unit. apalagi dengan atribut jahim-nya yang udah melekat di tubuhnya membuat hasrat berorganisasi sangat tinggi. oleh karena itu, berefek samping seperti..
IP Terjun, saking asyiknya organisasi, akademik mulai terbengkalai. seperti yg gw bilang diatas, TPB beda ama jurusan. TPB, asal info ya, itu gampang sekali mendapat nilai bagus. tapi ga se'gampang' juga caranya. kalo belajar, latihan secukupnya dari soal tutorial, doa, pasti dapet bagus. di jurusan belum tentu lho. belajar mesti ekstra hard! hard! hard! contoh kasus: belajar udah 2 hari 2 malem, ampun2an, pas ujian lumyana, tapi ujung2nya nilai jelek. miris :"( maka dari itu, didukung dengan kegiatan2 lain yg cukup merforsir alhasil IP terjun payung adalah hasilnya. menurut dosen2 dan senior2 fenomena ini wajar, karena merupakan salah satu proses  adaptasi dari perubahan ritme. so, jangan kecil hati dulu guys. tapi jangan pasrah juga "ah IP gw ujung2nya juga jeblok". oleh karena itu, 'tabung' IP sebaik2nya di TPB. biar jika tiba2 IP turun masih bisa ditahan sama IP bagus di TPB. last but not least, IP tidaklah nomor satu selama kuliah di ITB.
  • Perbaiki prestasi demi masa depan. Tingkat 2 semester 4
IP jeblok semester lalu biarlah berlalu, mari kita sambut masa depan dengan prestasi meningkat. seperti tahun sebelumnya, semangat kuliah pun meningkat kembali. overall ritme pola kuliah semester 4 ini sudah bisa dihandle para mahasiswa dengan baik. udah mulai terbiasa akan ujian2 yang beruntun, tugas2 semerawut serta organisasi yang ga karuan.

mungkin segini aja yang bisa gw share buat pembaca sekalian. semoga bermanfaat. ambil bagusnya, buang jeleknya ya. :)